
Bekasi, 20 September 2025 — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Komisi IX DPR RI menggelar Sosialisasi Program Bangga Kencana di Eco Wisata, Desa Pasirsari, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya perencanaan keluarga, pencegahan stunting, serta penguatan peran keluarga dalam membangun generasi sehat dan berkualitas.
Dalam sambutannya, Supriatin, S.Ag., Kepala Urusan Desa Pasirsari, menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat kepada masyarakat desa. Ia juga menyampaikan sejumlah aspirasi, seperti usulan pembangunan infrastruktur desa dan dukungan terhadap program KIP untuk pelajar. Selain itu, Supriatin menyinggung keresahan sebagian warga terhadap perilaku menyimpang di masyarakat yang dinilai berisiko terhadap kesehatan. Ia berharap pemerintah dapat memperkuat regulasi dan edukasi terkait isu tersebut.
Anggota Komisi IX DPR RI, Obon Tabroni, menegaskan bahwa pihaknya berperan di bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan. Menurutnya, Program Bangga Kencana kini berfokus pada pencegahan stunting melalui Makanan Bergizi (MBG) yang ditujukan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak. Ia juga menyoroti tantangan di daerah industri seperti Bekasi, mulai dari keterbatasan lapangan kerja hingga kasus keracunan makanan yang masih terjadi. Obon mengajak masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup melalui edukasi gizi dan pola asuh keluarga yang lebih sehat.
Dari BKKBN pusat, Ruri Mutia Ichwan, M.K.N., Direktur Bina Akses Pelayanan Keluarga Berencana, menjelaskan bahwa Program Bangga Kencana tidak hanya mencakup pelayanan KB, tetapi juga pembangunan keluarga dan kependudukan secara menyeluruh. Ia memperkenalkan program Quick Win BKKBN seperti Genting, Gati, dan Tamasya yang menjadi strategi penanganan masalah keluarga. Ruri juga menjelaskan jenis-jenis alat kontrasepsi serta pentingnya pelayanan KB terintegrasi dengan fasilitas kesehatan, terutama untuk mencegah kehamilan berisiko.
Dari tingkat provinsi, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Kukuh Dwi Setiawan, S.Sos., M.Si., menekankan pentingnya pengasuhan berbasis keluarga. Program Gati (Gerakan Ayah Teladan) menjadi salah satu upaya meningkatkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. Kukuh juga mengingatkan pentingnya pola makan sehat, pemanfaatan lahan untuk gizi keluarga, serta edukasi sejak dini melalui kelas nikah dan posyandu. Ia menekankan bahwa komunikasi dan peran aktif kedua orang tua sangat penting dalam mewujudkan keluarga harmonis dan bebas stunting.
Sementara itu, Juniardiana Rosatiawan, S.T., M.M., Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bekasi, memaparkan program-program KB di daerah, termasuk layanan MOW dan MOP yang didukung insentif bagi masyarakat. Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan bagi lanjut usia melalui Sekolah Lansia yang telah berjalan di Desa Pasirsari. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup lansia agar tetap aktif, sehat, dan produktif.
Kegiatan sosialisasi ini turut diisi dengan dialog interaktif, pemeriksaan kesehatan gratis, serta pembagian hadiah bagi peserta. Antusiasme warga terlihat tinggi, mencerminkan kepedulian masyarakat terhadap isu-isu keluarga, kesehatan, dan masa depan generasi muda.
Melalui kegiatan ini, BKKBN dan DPR RI berharap kesadaran masyarakat terus tumbuh untuk bersama-sama mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat, sejahtera, dan berdaya saing di masa depan.