BRTV

Angka Pernikahan di Indonesia Tahun 2021-2024 Turun, Apa Penyebabnya?

Jakarta- Data terbaru dari Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) yang dikutip dari akun resmi @bimasislam pada Rabu (9/7) menunjukkan tren penurunan jumlah pernikahan yang tercatat secara resmi di Indonesia selama periode 2021 hingga 2024.

Dalam empat tahun terakhir, jumlah pernikahan mengalami penurunan signifikan, dari 1.742.049 pernikahan pada tahun 2021 menjadi 1.478.302 pernikahan pada tahun 2024. Penurunan ini mencerminkan dinamika sosial yang berkembang di tengah masyarakat Indonesia.

Pernikahan di Dalam dan Luar Kantor KUA

Dari sisi lokasi pencatatan, pernikahan yang dilangsungkan di dalam Kantor Urusan Agama (KUA) tercatat relatif stabil. Setiap tahunnya, jumlahnya berkisar antara 365 ribu hingga 415 ribu pernikahan.

Sementara itu, pernikahan di luar kantor KUA tetap menjadi yang terbanyak dalam pencatatan, meskipun juga mengalami penurunan. Pada tahun 2021, tercatat sebanyak 1.326.945 pernikahan berlangsung di luar kantor KUA. Angka ini menurun menjadi 1.113.226 pada tahun 2024.

Faktor-Faktor Penyebab

Menurut analisis @bimasislam, penurunan jumlah pernikahan ini tidak berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Di antaranya:

  • Perubahan pola sosial, termasuk meningkatnya usia menikah dan preferensi gaya hidup individu yang lebih mandiri.
  • Kondisi ekonomi, di mana banyak pasangan menunda pernikahan karena ketidakpastian finansial.
  • Kesadaran akan pencatatan resmi, yang bisa berdampak pada angka pencatatan namun belum tentu mencerminkan angka pernikahan sebenarnya.

Pemerintah melalui Kementerian Agama terus mendorong pasangan untuk mencatatkan pernikahan secara resmi guna memastikan perlindungan hukum bagi kedua belah pihak dan anak-anak yang dilahirkan dari pernikahan tersebut.

Meski angka pernikahan menurun, penting bagi masyarakat untuk memahami nilai dari pencatatan pernikahan resmi. Selain untuk keperluan administrasi negara, pencatatan juga menjadi bagian dari perlindungan hak-hak sipil dalam kehidupan berkeluarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

google-site-verification: google884c333897a2e291.html