
Bekasi, Jawa Barat – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di jalur arteri Pantura, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu, 6 April 2025. Sebuah bajaj yang digunakan oleh pemudik untuk perjalanan arus balik hangus terbakar saat melintas di kawasan tersebut. Kejadian ini mengakibatkan kemacetan panjang di jalur utama Pantura yang dikenal sebagai salah satu rute tersibuk selama musim mudik Lebaran.
Menurut saksi mata di lokasi, api mulai terlihat dari bagian belakang bajaj sebelum dengan cepat menyebar ke seluruh bagian kendaraan. Sopir dan penumpang bajaj berhasil keluar dari kendaraan sesaat sebelum api membesar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kendaraan tersebut hangus terbakar hingga hanya menyisakan kerangka.
Petugas kepolisian dan pemadam kebakaran segera tiba di lokasi untuk menangani situasi. Api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang dari 30 menit menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Meski demikian, insiden ini sempat membuat arus lalu lintas tersendat karena banyak pengendara berhenti untuk melihat kejadian tersebut.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Wijaya, menyatakan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Dugaan awal mengarah pada korsleting listrik yang terjadi pada sistem kelistrikan bajaj. Ia juga menambahkan bahwa kendaraan berbahan bakar gas seperti bajaj memiliki risiko lebih tinggi jika tidak dirawat dengan baik.
Insiden ini menjadi perhatian publik karena menunjukkan pentingnya pemeriksaan kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh, terutama selama musim mudik. Sopir bajaj mengaku bahwa ia tidak sempat melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kendaraannya sebelum digunakan untuk perjalanan arus balik.
Kemacetan panjang yang terjadi akibat insiden ini memengaruhi ribuan pengendara lain yang melintas di jalur Pantura. Petugas lalu lintas bekerja keras untuk mengurai kemacetan dengan mengalihkan sebagian arus kendaraan ke jalur alternatif. Situasi lalu lintas akhirnya kembali normal sekitar dua jam setelah kejadian.
Kejadian ini juga memicu diskusi di media sosial, di mana banyak warganet menyoroti pentingnya perawatan kendaraan sebelum digunakan untuk perjalanan jauh. Beberapa pengguna media sosial bahkan membagikan tips keselamatan berkendara untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Sebagai respons terhadap kejadian ini, pihak kepolisian berencana meningkatkan sosialisasi terkait keselamatan berkendara kepada masyarakat. Mereka juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menyediakan fasilitas pemeriksaan kendaraan gratis selama musim mudik berikutnya.
Insiden kebakaran bajaj ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya keselamatan selama perjalanan mudik. Dengan persiapan yang lebih baik dan kesadaran akan risiko yang mungkin terjadi, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.
Melalui langkah-langkah pencegahan dan edukasi yang tepat, masyarakat dapat menjalani perjalanan mudik dengan lebih aman dan nyaman. Keselamatan harus menjadi prioritas utama bagi setiap pengguna jalan demi menghindari tragedi yang tidak diinginkan.(GIS/MAS)