BRTV – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat aktivitas Vulkanik Gunung Ruang mengalami peningkatan pada, Selasa (30/4/2024) pagi ini. Dengan begitu, status Gunung Ruang dinaikkan kembali hari ini menjadi Level IV (AWAS).
“Tingkat aktivitas Gụnung Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) terhitung mulai tanggal 30 April 2024 pukul 01.30 WITA.” kata Kepala PVMBG Badan Geologi, Hendra Gunawan, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/4/2024).
Aktivitas Gunung Raung terus berfluktuasi, pasca erupsi paroksimal tanggal 17 April 2024, aktivitas erupsi mengalami penurunan.
Pada tanggal 22 April 2024 pukul 09.00 WITA, tingkat aktivitas Gunung Ruang diturunkan dari Level IV (AWAS) ke Level III (Siaga) dan dinaikkan kembali hari ini menjadi Level IV (AWAS).
Dijelaskan, pada tanggal 29 April 2024 periode 00.00-24.00 WITA tercatat 15 kali gempa guguran, 237 kali gempa Vulkanik dangkal, 425 kali gempa vulkanik dalam, 15 kali gempa tektonik lokal, dan enam kali gempa tektonik jauh.
Pada periode ini terjadi kembali peningkatan kegempaan di Gunung Ruang, terutama pada jumlah gempa vulkanik dalam.
Kenaikan aktivitas ini berpotensi berkembang menjadi erupsi eksplosif berselingan dengan erupsi efusif (aliran lava).
Gempa terasa intens terjadi dari pukul 00.15 WITA sampai terjadinya erupsi pukul 01.15 WITA dan terus berlangsung intens sampai surat kenaikan status ini dibuat.
Erupsi terjadi pada pukul 01.15 WITA dengan kolom erupsi kurang lebih 2.000 meter disertai dengan suara gemuruh dan gempa terasa yang intens.
“Pada tanggal 30 April 2024 sekitar pukul 01.15 Wita, erupsi dengan tinggi kolom mencapai 2.000 meter dari atas puncak Gunung Ruang disertai suara gemuruh dan gempa terus-menerus,” ucap Hendra.
Menurut Hendra, jumlah kejadian gempa vulkanik dalam dan dangkal yang meningkat signifikan pada 29 April 2024 yang disertai visual hembusan asap kawah menunjukkan, saat ini masih terjadi proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan.
“Letusan bersama awan panas semakin membesar dan semakin jauh jangkauannya sehingga berdampak pada sektor lain seperti bandara udara Sam Ratulangi di Manado Sulawesi Utara,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan di Bandung, Selasa (30/4).
Hendra menambahkan potensi bahaya saat ini yang perlu diwaspadai adalah erupsi yang menghasilkan awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.
Erupsi terjadi pada pukul 01.15 WITA dengan kolom erupsi lebih kurang 2.000 meter disertai suara gemuruh dan gempa terasa yang intens.
PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak memasuki wilayah radius enam kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.
Baca juga: Hujan Deras, Banjir Rendam Semarang
Redaksi: Anggita Ayu Satiti