
Jakarta – BRTV, Hari Tasyrik, yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, merupakan momen istimewa bagi umat Islam setelah perayaan Idul Adha. Pada hari-hari ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah tertentu sekaligus dilarang melakukan puasa.
Amalan yang Dianjurkan di Hari Tasyrik
- Memperbanyak Dzikir dan Takbir
Hari Tasyrik adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak dzikir kepada Allah SWT, seperti membaca istighfar, tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Rasulullah SAW bersabda, “Hari-hari Tasyrik adalah hari untuk makan, minum, dan berdzikir kepada Allah” (HR Muslim). Takbir juga dianjurkan untuk dikumandangkan setelah salat wajib, sebagaimana yang dilakukan oleh Umar bin Khattab RA di Mina yang suaranya menggema dan diikuti banyak orang. - Menyembelih Hewan Kurban
Selain pada hari Idul Adha, penyembelihan hewan kurban juga dianjurkan dilakukan pada hari-hari Tasyrik. Ini merupakan ibadah sunnah muakad yang menjadi wujud syukur kepada Allah SWT. - Makan dan Minum
Hari Tasyrik adalah hari untuk makan dan minum sebagai bentuk kegembiraan dan syukur atas nikmat Allah, terutama dari daging kurban yang disembelih. Rasulullah SAW melarang berpuasa pada hari ini agar umat Islam dapat menikmati kebahagiaan hari raya secara penuh. - Memperbanyak Doa
Memohon kebaikan dunia dan akhirat melalui doa juga termasuk amalan yang dianjurkan selama hari Tasyrik.
Larangan di Hari Tasyrik
Dilarang Berpuasa
Puasa pada hari Tasyrik hukumnya haram bagi umat Islam umum. Hal ini ditegaskan dalam hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW melarang umatnya berpuasa pada hari Tasyrik dan memerintahkan untuk berbuka. Larangan ini bertujuan agar umat Islam dapat merasakan kegembiraan hari raya dan mempererat hubungan sosial dengan saling berbagi makanan.
Dalam buku Fikih yang disusun oleh Hasbiyallah, larangan berpuasa pada hari tasyrik juga diterangkan dalam riwayat Abu Hurairah RA berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَث عَبْدَ اللَّهِ بْنَ حُذَافَةَ يَطُوْفُ فِي مِنَى أَنْ لَا تَصُومُوا هَذِهِ الْأَيَامَ فَإِنَّهَا أَيَّامَ أَكْلِ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Artinya: “Bahwa Nabi SAW pernah mengutus Abdullah bin Hudzafah, agar berkeliling di Mina seraya mengumumkan (di hadapan para hujjaj): ‘Janganlah kalian berpuasa di hari-hari ini. Ini adalah hari-hari untuk makan, minum, dan berzikir kepada Allah azza wajalla’.” (H.R. Ahmad).