Jakarta – Di tengah kehidupan modern yang penuh tekanan dan ketidakpastian, menjaga kesehatan mental atau jiwa menjadi kebutuhan mendesak. Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin telah memberikan solusi spiritual yang mendalam untuk menenangkan jiwa, yakni melalui dzikir dan syukur.

Dzikir: Obat Penenang Jiwa yang Paling Mujarab
Dzikir, yang berarti mengingat Allah, merupakan praktik spiritual yang diajarkan langsung dalam Al-Qur’an sebagai sarana menenangkan hati.
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Syukur: Membangun Mental Positif di Segala Kondisi
Selain dzikir, Islam juga menekankan pentingnya bersyukur dalam menjaga kesehatan jiwa. Syukur bukan hanya bentuk ucapan terima kasih kepada Allah, tetapi juga kemampuan melihat kebaikan dalam setiap situasi, termasuk dalam kesulitan.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim: 7)
Nabi Muhammad SAW pun mengajarkan sikap mental positif melalui sabdanya:
“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya seluruh urusannya adalah baik. Jika dia mendapat kesenangan, dia bersyukur dan itu baik baginya. Jika dia ditimpa kesusahan, dia bersabar dan itu pun baik baginya.”
(HR. Muslim no. 2999)
Praktik Sehari-hari: Kecil tapi Berdampak Besar
Menjaga jiwa dengan dzikir dan syukur dapat dimulai dari hal-hal sederhana, seperti:
Membiasakan membaca tasbih, tahmid, takbir, dan istighfar setiap hari.
Menulis jurnal syukur: mencatat 3 hal yang disyukuri setiap hari.
Merenung dan mengambil hikmah dari ujian hidup, bukan mengeluh berlebihan.
Dengan konsistensi, praktik dzikir dan syukur tidak hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga memperkuat keimanan, meningkatkan daya tahan mental, dan membentuk pribadi yang lebih sabar serta tangguh.
Dzikir dan syukur bukan sekadar ibadah ritual, tetapi juga terapi jiwa yang sangat efektif. Di tengah gelombang stres dan tekanan hidup, umat Islam telah dibekali oleh Allah SWT dengan dua senjata utama untuk menjaga kesehatan mental: mengingat Allah dan bersyukur dalam segala hal.
Mari kita hidupkan kembali dzikir dan syukur dalam keseharian, demi terciptanya masyarakat yang lebih tenang, sabar, dan penuh harapan.