Jakarta – BRTV, Program Sekolah Rakyat yang diresmikan oleh pemerintah sebagai upaya memperluas akses pendidikan bagi masyarakat miskin dan rentan, terutama di wilayah terpencil dan tertinggal dikabarkan akan mulia beroperasi pada perkiraan Program ini secara resmi mulai dijalankan serentak pada 14 Juli 2025 bertepatan dengan awal tahun ajaran baru. Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk layanan pendidikan nonformal yang fleksibel, adaptif, dan tanpa pungutan biaya, dengan harapan mampu memutus rantai pendidikan tidak merata dan kemiskinan antargenerasi.
Sekolah Rakyat akan mencapai 9.755 anak dari kelompok rentan, seperti anak jalanan, anak putus sekolah, dan keluarga bermasalah sosial (PMKS), dengan 200 lokasi di berbagai wilayah. Saat ini, 94 pusat tengah memulai proses rekrutmen guru dan siswa. Pada 7 Juli 2025, pemeriksaan kesehatan gratis akan dilakukan, yang mencakup skrining gizi, kesehatan dasar, dan kondisi psikososial. Selain itu, pendidik profesional, relawan, dan pekerja sosial yang telah dilatih dengan pendekatan inklusif adalah sumber pengajar. Literasi, numerasi, keterampilan hidup, dan penguatan karakter adalah bagian dari model pembelajaran yang fleksibel namun terstruktur. Program ini mengambil pendekatan satu keluarga, satu strategi, dengan dukungan lintas lembaga dan penguatan ekonomi keluarga melalui program sosial Kemensos.
Pemerintah menyatakan bahwa program ini merupakan komponen penting dari rencana besar untuk mewujudkan keadilan sosial melalui pendidikan. Diharapkan program-program ini dapat berfungsi sebagai jalan menuju transformasi pendidikan yang lebih adil dan inklusif yang mencakup semua lapisan masyarakat.
