
Bekasi, Jawa Barat – Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) kembali disosialisasikan kepada masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Perum BDNI, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (23/8/2025).
Acara yang digelar sejak pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini dihadiri Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Komisi IX Obon Tabroni, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Dr. Dedi Ahmad Roswandi, Sekretaris Dinas DPPKB Kabupaten Bekasi Juniardiana Rosatijawan, serta Ketua RW 06 Perum BDNI Supriyadi.
Masyarakat tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Selain sosialisasi, panitia juga menyiapkan undian doorprize dengan hadiah berupa kompor, rice cooker, setrika, televisi LED, hingga voucher belanja.
Fokus pada Edukasi Generasi Muda
Anggota Komisi IX DPR RI, Obon Tabroni, menekankan pentingnya memberikan informasi tentang keluarga berencana dan stunting kepada kalangan muda.
“Persoalan kependudukan saat ini adalah minimnya informasi tentang keluarga berencana di kalangan anak muda. Selain itu, stunting juga menjadi tantangan serius. Sosialisasi yang paling efektif dilakukan di sekolah-sekolah karena mereka calon generasi yang akan memasuki jenjang pernikahan,” kata Obon.
Ia juga mengajak masyarakat Jawa Barat, khususnya di Bekasi, untuk memanfaatkan program pemerintah yang sudah ada. “Stunting ini persoalan serius. Mari kita mulai dengan memberikan asupan makanan bergizi bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Prevalensi Stunting di Jawa Barat
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dr. Dedi Ahmad Roswandi, mengungkapkan bahwa Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat berhasil menurun menjadi 15,9%, atau turun sebesar 5,8% dibandingkan tahun sebelumnya. prevalensi stunting di Jawa Barat lebih rendah dibandingkan nasional. Namun, di wilayah Bandung Raya dan Jabodetabek, angka tersebut masih relatif tinggi.
“Faktor yang memengaruhi di antaranya status gizi dan pola asuh. Karena itu, kami melakukan langkah strategis dengan berkolaborasi bersama DPR RI, kader posyandu, media, akademisi, hingga tokoh masyarakat. Penanganan stunting tidak bisa parsial, semua pihak harus terlibat,” jelas Dedi.
Menurutnya, pendekatan pentaheliks menjadi kunci percepatan penurunan stunting di Jawa Barat. “Beberapa daerah seperti Subang dan Indramayu sudah menunjukkan penurunan signifikan karena kolaborasi berjalan baik,” tambahnya.
Antusiasme Masyarakat
Ketua RW 06 Perum BDNI, Supriyadi, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. “Warga sangat antusias mengikuti acara ini. Selain menambah wawasan tentang keluarga berencana dan stunting, suasana juga semakin meriah dengan adanya doorprize,” ucapnya.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi Bangga Kencana bersama mitra kerja DPR RI ini, diharapkan kesadaran masyarakat Bekasi terhadap pentingnya keluarga sehat dan pencegahan stunting semakin meningkat. (MAS)