SUDAN – Sejak pecahnya konflik yang terjadi di Sudan pada Sabtu, (15/4/2023) lewat serangan udara dan artileri, tercatat sudah menewaskan sebanyak 512 orang, 4.200 mengalami luka-luka, dan merusak fasilitas umum rumah sakit yang diperkirakan sepertiga dari 46 juta orang memerlukan bantuan kemanusiaan.
Konflik yang telah berlangsung selama 11 hari, mencederai kesepakatan gencatan senjata pihak tentara.
Sebelumnya diketahui Jenderal Abdel Fatah Burhan, menyetujui rencana untuk memperpanjang gencatan senjata selama 72 jam lagi atau kurang lebih selama tiga hari, yang akan berakhir pada Kamis, (27/4/2023) malam.
Namun rupanya pertempuran berlanjut pecah pada Rabu, (26/4/2023) yang terjadi di Omdurman, yakni kota yang berbatasan dengan Khartoum.
Pecahnya konflik tersebut diketahui akibat adanya bantuan yang diberikan untuk pihak Militer Sudan dan Paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dari daerah lain di Sudan.
Akibatnya Letusan senjata dan serangan udara pun menyerbu hingga Rabu malam.
Baca juga: Ratusan WNI di Sudan Berhasil Dievakuasi
Redaksi: Niken Hapsari