HARSIARDA JABAR 2023: Lembaga Penyiaran dalam Pemilu

Bandung, Jawa Barat – Pemilihan Umum merupakan suatu proses memilih orang untuk dijadikan pengisi jabatan-jabatan politik tertentu, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan sampai kabupaten/kota.

Pemilu sebagai salah satu upaya dalam mempengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) untuk memilih atau menunjuk seseorang sebagai pemenang dalam kompetisi.

Pemilihan Umum bukan hal asing bagi warga negara di Indonesia.

Sejatinya, kegiatan Pemilihan Umum akan dilaksanakan pada Februari 2024 mendatang.

Dengan kata lain, Pemilihan Umum adalah mekanisme penyeleksian dan pendelegasian kedaulatan rakyat kepada orang atau partai yang dipercayai dan cara atau sarana untuk mengetahui keinginan rakyat mengenai arah dan kebijakan negara pada masa mendatang salah satunya peralihan pemerintahan secara aman dan tertib dari masa ke masa.

Acara ini digelar di aula Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD (23/05/2023).

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat sebagai lembaga negara independen yang mewakili masyarakat Jawa Barat di bidang penyiaran, memandang perlu menjaga mata dan telinga masyarakat Jawa Barat dengan mengingatkan lembaga penyiaran, pun masyarakat untuk secara kolaboratif menciptakan siaran yang damai jelang Pemilu 2024 mendatang.

Provinsi Jawa Barat sendiri tercatat pada tahun 2021 memiliki sebanyak 437 Lembaga Penyiaran.

Menurut KPID Jabar, Lembaga penyiaran dan masyarakat merupakan bagian dari mitra dan akan berimplikasi pada regulasi, pendanaan media, dan pada owner.

KPID Jabar mengharapkan bagaimana political will actor dan hubungan antar aktor ini menjaga dan membangun demokrasi dalam Pemilu 2024 serta lembaga penyiaran yang ada di Jawa Barat bisa menjadi komoditas dan jangan sampai membunuh kepentingan publik demi profit.

Sementara itu, menurut Ketua KPID Jawa Barat Adiyana Slamet dalam statement terakhirnya apabila masyarakat saat ini melihat siaran yang tidak berimbang, masyarakat harus berani melaporkannya ke KPID.

Adiyana Slamet juga menyampaikan “Kita ini tidak memilih yang terbaik tapi mencegah yang buruk berkuasa dan kita juga harus cerdas memilah dan memilih informasi” Ujar Dr. Adiyana Slamet, S.IP., M.Si.

Di sisi lain Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.H., S.Sos., M.Si (Dekan FIKOM UNPAD) menyampaikan dari survei sendiri di media pada tahun pemilu kemarin banyak sekali media televisi yang tidak netral.

Maka dari itu untuk tahun 2024 mendatang, media massa harus lebih bisa berimbang dalam menyiarkan informasi “media sendiri di harapkan selalu netral dalam menyiarakan informasi poltik untuk masyarakat media juga tidak terjebak dalam kepentingan politik.”

Acara kali ini juga memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut
1. Mengetahui seperti apa siaran damai jelang pemilu di radio dan televisi,
2. Mendapatkan terciptanya siaran damai jelang pemilu di lembaga penyiaran,
3. Mendapatkan gambaran dan pemahaman yang jelas tentang rambu-rambu jyang harus ditaati jelang pemilu, dan
4. Mengetahui peran masyarakat dalam ikut berkolaborasi mewujudkan siaran damai jelang pemilu.

Baca juga: Atlet Asal Kab. Bekasi Sumbang 14 Medali di SEA Games Kamboja 2023

Redaksi: Moch Andriansyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *