JAKARTA – Kamis, (26/01/2023) Presiden Joko Widodo menegaskan, penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir.
Setelah di hulu pemerintah membangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi, di hilir pemerintah tengah menyelesaikan sodetan Kali Ciliwung hingga Kanal Banjir Timur (KBT).
“Sebentar lagi akan selesai. Ini mungkin April insyaallah sudah selesai,” ujar Presiden dalam keterangannya usai meninjau langsung proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke KBT.
Presiden juga optimis proyek yang sempat terhenti selama enam tahun ini akan rampung tepat waktu.
Menurut Presiden, masalah pembebasan lahan yang membuat proyek sodetan Kali Ciliwung terhenti sudah diselesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Ini kemarin 1,5 bulan telah dibebaskan lahan disini sehingga bisa dimulai lagi pengeborannya,” ungkap Presiden.
Farida Maharani selaku Manajer Proyek Sodetan Ciliwung mengatakan bahwa terowongan tersebut merupakan terowongan terpanjang di dunia.
“Total panjang terowongan ini 1,115 KM, tapi yang pengerjaan dari inlet sekarang ke revisaf itu 590 meter dan ini termasuk yang terpanjang di dunia,” ujar Farida Maharani.
Presiden juga meyakini pembangunan sodetan Kali Ciliwung tersebut akan sangat membantu mengurangi debit banjir di Jakarta.
Berdasarkan data yang diterima, sodetan Kali Ciliwung akan mengurangi hingga 33 meter kubik per detik pada saat banjir siaga empat.
Sementara pada saat status banjir siaga satu, sodetan ini dapat mengurangi hingga 63 meter kubik per detik.
“Ini kalau nanti sudah berfungsi, sungai mengurangi banjir yang ada di Jakarta,” tutur Presiden.
Tak hanya sodetan, Presiden juga mengatakan bahwa penanganan banjir di Jakarta juga harus diikuti dengan proyek lainnya yang dapat membantu mengatasi banjir di Jakarta.
Mulai dari persiapan pompa-pompa air hingga normalisasi sungai-sungai di Jakarta.
“Urusan pompa yang ada di sungai-sungai dan juga urusan normalisasi Ciliwung, normalisasi 12 sungai yang ada Mookervart, Kali Pesanggrahan, Kali Angke, Kali Cipinang, dan lain-lainnya juga harus dinormalisasi kalau kita ingin Jakarta tidak banjir,” ucap Presiden.
“Plus yang di utara banjir rob baik dengan tanggul laut maupun dengan giant sea wall itu juga saya sudah perintahkan ke Gubernur DKI,” tandasnya.
REDAKSI: Alma Magfira
One Response