UKRAINA – Senin, (20/3/2023) Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov  mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu malam (18/3/2023) mengunjungi kota pelabuhan Mariupol, di Ukraina yang diduduki Rusia, setelah perhatian sebelumnya di Semenanjung Krimea untuk memperingati sembilan tahun aneksasi ilegal wilayah itu pada 2014.

Setelah Krimea, Putin Kunjungi Mariupol

Terlihat dalam sebuah rekaman video menunjukkan, di mana Putin tampak berbicara dengan warga setelah mengunjungi sekolah seni dan pusat anak-anak di Krimea.

Sementara itu, laporan media-media di Rusia mengatakan Putin tiba di Mariupol dengan helikopter dan kemudian berkendara sendiri di sekitar situs peringatan kota itu, gedung konser, dan garis pantai.

Stasiun televisi negara Rossiya 24 pada hari Minggu menunjukkan Putin mengobrol dengan penduduk di luar komplek perumahan yang baru dibangun.

Kunjungan tersebut dilakukan sehari setelah Mahkamah Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin, atas tuduhan melakukan kejahatan perang, terutama tindakan  deportasi anak-anak Ukraina selama invasi 13 bulan terakhir.

Putin belum menanggapi tuduhan itu. Sementara Kremlin menyebutnya tidak sah secara hukum.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut penarikan pasukan Rusia dari Semenanjung Krimea dan semua wilayah yang didudukinya di Ukraina timur.

Tetapi perang di lapangan, di timur Ukraina, sebagian besar menemui jalan buntu karena tidak ada pihak yang berhasil merebut lebih banyak wilayah.

Lawatan Putin ke Mariupol yang masih dilanda perang itu adalah yang pertama sejak invasi 24 Februari 2022.

Banyak pemimpin Barat yang mendukung Ukraina, termasuk Presiden AS Joe Biden, telah mengunjungi Kiev ibukota Ukraina yang coba direbut Putin pada minggu-minggu awal invasinya dan gagal.

Mariupol merupakan salah satu pusat pertempuran utama pada bulan-bulan pertama perang, meskipun ketika Rusia mengambil kendali penuh Mei lalu.

Hanya ada sekitar 100 ribu penduduk yang tersisa dari 450 ribu populasi kota sebelum perang.

Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin mengatakan kepada kantor berita RIA pada hari Minggu bahwa Rusia berencana untuk tetap berada di Mariupol dan mengatakan pemerintah berharap untuk menyelesaikan pembangunan kembali kota yang dibom pada akhir tahun ini juga.

Baca juga: Indonesia dan Singapura Sepakati Kerja Sama Bilateral

REDAKSI: Alma Magfira

One Response

  1. Pingback: Mendag Zulkifli Hasan Musnahkan Pakaian Bekas Impor Senilai Rp 10 Miliar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *