Migrasi tv analog ke tv digital

Proses migrasi analog ke tv digital merupakan Komitmen Internasional sesuai kesepakatan forum World Radiocommunication Conferences (WRC) ITU tahun 2007, komitmen negara-negara ASEAN untuk menyelesaikan ASO pada tahun 2020 yang disepakati pada saat sidang ASEAN Digital Broadcasting tahun 2014 di Yogyakarta, dan kesepakatan dengan negara-negara tetangga untuk tidak terjadi interferensi sehingga harus menghentikan siaran tv Analog.

Indonesia termasuk negara yang paling terlambat untuk migrasi ke tv digital dibanding negara negara lain misal Jerman (2008), Amerika Serikat (2009), Jepang (2011), Inggris (2012) dan negara negara Asia dan ASEAN seperti Singapura dan Malaysia (2019), Thailand (2020), Vietnam 2021 dan Tiongkok 2021.

Alhamdulilah Indonesia telah sejajar dengan negara negara lain yang sudah migrasi ke TV digital pada tanggal 12 Agustus 2023 pada saat peringatan Harsiarnas ke-90 ditandai dengan peluncuran Sampul perangko seri Era baru tv digital Indonesia sebagai kado teristimewa dari industri dan stakeholder Penyiaran untuk hari kemerdekaan Indonesia ke-78.

UUCK No 6 tahun 2023 dan turunannya menjadi landasan Regulasi migrasi tv analog ke tv digital di Indonesia. Infrastruktur MUX telah dibangun oleh TVRI sebanyak 95 pemancar dan swasta sebanyak 227 serta 678 stasiun tv sudah bersiaran digital menggunakan infrastruktur mux TVRI dan dan swasta di 112 wilayah layanan dari 341 kabupaten/kota terdampak ASO (wilayah layanan yg sehari hari nya masyarakat nonton siaran tv analog) sehingga seluruh masyarakat Indonesia sudah menikmati siaran TV digital dan meninggalkan siaran tv analog.

Nielsen telah melakukan studi pemulihan kepermisaan televisi secara keseluruhan berdasarkan survey tanggal 31 Juli 2023 kepermisaan rata2 di 11 kota besar mendekati normal (56 jt penonton siaran tv digital dari total 59 jt penonton tv analog) yang berdampak terhadap kepermisaan nasional rata2 juga mendekati normal (124 jt penonton tv digital dari total 130 jt penonton tv analog) hal ini menunjukan bawa masyarakat Indonesia sangat adaptif menerima perubahan tv analog ke tv digital.

Ada sekitar 53 produsen STB dan 25 produsen tv digital yang telah ber sertifikat serta memenuhi TKDN minimal 20% dilengkapi Early Warning System (EWS) dengan harga terjangkau dan mudah didapat oleh masyarakat baik pasar retail (Toko elektronik) maupun marketplace (online). Sebagai informasi produksi tv analog sudah dihentikan sejak tahun 2021 dan selanjutnya produsen hanya memproduksi tv digital.

Berdasarkan pengamatan dan laporan dari stasiun TV per tanggal 2 Agustus 2023 hampir seluruh stasiun tv sudah menghentikan operasional siaran tv analog dan seluruhnya sudah bersiaran full digital di seluruh Indonesia termasuk jaringan stasiun stasiun pemancar dibawah pengelolaan LPP TVRI dan grup tv swasta Metro TV, Jawa Pos, Kompas, SCM, Trans, Viva, RTV, Net TV, MNC, TV lokal dan Komunitas dan secara resmi di Harsiarnas pada tanggal 12 Agustus 2023 seluruh masyarakat Indonesia sudah menikmati Era baru TV digital Indonesia, Bersih gambarnya, Jernih suaranya dan canggih teknologmya.

Pasca beralihnya siaran tv analog ke tv digital untuk mengoptimalkan user experience penyelenggaran mux harus memastikan menggunakan kanal permanen, mengikuti parameter teknis yg diatur dalam masterplan digital, mengaktifkan feature feature yang tersedia di tv digital anatara lain: EPG (Eletronik programme guide), Parental lock untuk ramah anak, LCN, audio Dolby, data casting, layanan interaktif dan layanan tambahan lainnya agar layanan tv digital FTA ini bisa bersaing dengan layanan OTT dan optimisme industri penyiaran akan meningkatnya pertumbuhan iklan di TV digital kembali normal seperti sebelum Covid.

Keberhasilan migrasi ke tv digital karena kolaborasi yang dilakukan oleh pemerintah, Pemda, stasiun tv, produsen perangkat dan stakeholder penyiaran yang tidak kenal lelah mensosialisasikan untuk meyakinkan masyarakat di seluruh Indonesia untuk beralih ke Era baru tv digital, Bersih gambarnya, jernih suaranya, dan canggih teknologinya Dirgahayu Harsiarnas ke-90 dan dirgahayu kemerdekaan Indonesia ke-78 Terus Melaju utk Indonesia maju. (RED)

Sumber: Geryantika Kurnia – Direktur Penyiaran Kemkominfo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *