YERUSALEM TIMUR – Kamis, (6/4/2023) Polisi Israel menyerang puluhan jamaah di Masjid Al-Aqsa sebelum fajar pada Rabu (5/4/2023), menurut saksi mata.
Polisi Israel mengatakan serangan itu merupakan tanggapan terhadap kerusuhan sebelumnya.
Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan sejumlah jamaah terluka tetapi tidak merinci berapa banyak.
Dalam pernyataannya, organisasi itu mengatakan pasukan Israel mencegah petugas medis memasuki masjid.
“Saya sedang sembahyang dan duduk di kursi sambil membaca Al-Qur’an, ketika polisi Israel melemparkan granat kejut, salah satunya mendarat di dada saya,” demikian penuturan seorang perempuan berusia lanjut kepada Reuters ketika ia duduk di luar masjid sambil terengah-engah.
Polisi Israel mengatakan mereka dipaksa masuk ke kompleks setelah penghasut bermasker mengunci diri di dalam masjid, dan mereka dilengkapi dengan kembang api, tongkat dan batu
“Ketika polisi masuk, batu-batu dilemparkan ke arah petugas dan kembang api ditembakkan dari dalam masjid oleh sekelompok besar penghasut,” tutur seorang warga setempat.
Kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Israel dan Yerusalem telah meningkat selama setahun terakhir dan ada kekhawatiran bahwa ketegangan akan meningkat bulan ini, ketika bulan suci Ramadan jatuh bersamaan dengan Paskah bagi orang Yahudi dan Kristen.
Palestina mengecam tindakan pasukan Israel sebagai kejahatan.
“Kami memperingatkan aksi pendudukan pada situs suci sudah melampaui batas, dan hal ini akan berujung pada ledakan besar,” ujar Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina President Mahmoud Abbas.
Baca juga: Trump Mengaku Tidak Bersalah atas Dakwaan Uang Tutup Mulut
REDAKSI: Alma Magfira
One Response