Speech delay merupakan salah satu masalah yang dapat terjadi pada anak di bawah lima tahun. Hal ini terjadi, ketika Si Kecil mengalami keterlambatan untuk bicara dibandingkan anak seusianya. Saat ini pun, tidak sedikit anak yang mengalami masalah ini. Dan tentu saja, perlu dilakukan penanganan yang tepat, agar dapat mencegah terjadinya speech delay. Berikut beberapa stimulasi yang dapat ibu lakukan :

1. Stimulasi Dini:
Ajak anak berbicara:
Sering-seringlah mengajak anak berbicara, bahkan sejak bayi. Gunakan bahasa yang jelas dan sederhana, serta tanggapi setiap respon atau usaha anak untuk berkomunikasi.
Bacakan buku cerita:
Membacakan buku cerita dapat memperkaya kosakata anak dan membantu mereka belajar tentang berbagai konsep.
Bernyanyi bersama:
Bernyanyi bersama anak dapat memperkuat ikatan emosional dan juga membantu perkembangan bahasa.
Gunakan bahasa yang jelas:
Hindari penggunaan bahasa bayi atau cadel. Gunakan bahasa yang benar dan jelas agar anak belajar kosa kata yang tepat.
Perhatikan respons anak:
Berikan perhatian pada setiap usaha anak untuk berkomunikasi, baik itu dengan kata-kata, gerakan, atau ekspresi wajah. Jangan meremehkan usaha mereka.
Berikan kesempatan anak untuk memilih:
Saat berbicara dengan anak, berikan pilihan agar mereka belajar mengungkapkan keinginan dan pendapat.
2. Batasi Penggunaan Gadget:
Kurangi screen time:
Batasi waktu anak menatap layar gadget seperti TV, handphone, atau tablet. Terlalu banyak waktu di depan layar dapat menghambat perkembangan bahasa karena kurangnya interaksi langsung.
Fokus pada interaksi dua arah:
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi dua arah. Interaksi langsung dengan orang tua dan lingkungan sekitar lebih penting untuk perkembangan bahasa anak.
3. Perhatikan Tanda-tanda Keterlambatan Bicara:
Usia 12 bulan: Anak belum mengucapkan kata-kata bermakna (misalnya, “mama,” “dada”).
Usia 18 bulan: Anak belum bisa menunjuk benda atau gambar yang disebutkan.
Usia 2 tahun: Anak belum bisa mengucapkan dua kata frasa (misalnya, “mau minum”) dan belum bisa mengikuti instruksi sederhana.
Usia 3 tahun: Anak belum bisa menyusun kalimat sederhana dan sulit dipahami oleh orang lain.
4. Konsultasi dengan Dokter:
Jika ada tanda-tanda keterlambatan bicara:
Segera konsultasikan dengan dokter anak atau ahli terapi wicara jika ada tanda-tanda keterlambatan bicara pada anak.
Lakukan terapi wicara:
Terapi wicara dapat membantu anak yang mengalami keterlambatan bicara untuk mengembangkan kemampuan berbicara dan berkomunikasi.
5. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung:
Ciptakan suasana yang menyenangkan:
Ajak anak bermain, berbicara, dan berinteraksi dalam suasana yang menyenangkan dan aman.
Libatkan anak dalam aktivitas sehari-hari:
Ajak anak terlibat dalam aktivitas sehari-hari, seperti menyiapkan makanan atau membereskan rumah. Ini dapat membantu mereka belajar kosakata baru dan memahami konsep-konsep baru.
Dengan memberikan stimulasi yang tepat dan perhatian yang cukup, orang tua dapat membantu anak untuk mencapai perkembangan bahasa yang optimal dan mencegah terjadinya speech delay.