Lewat OKI, Indonesia Dorong Pemajuan Hak-Hak Perempuan

MAURITANIA – Selasa, (21/3/2023) Indonesia mendorong Organisasi Konferensi Islam (OKI) menjadi organisasi yang bersatu, adaptif dan bermanfaat bagi umat dan dunia.

OKI harus terus memperkuat persatuan, solidaritas dan semangat kolaborasi dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh Umat dan dunia saat ini.

Pernyataan nasional Indonesia disampaikan Direktur Kerja Sama Multilateral Duta Besar Tri Tharyat, mewakili Menlu RI, dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) OKI ke-49 di Nouakchott, Mauritania, pada 16-17 Maret 2023.

Ada empat pesan utama yang disampaikan Indonesia dalam pertemuan tersebut.

Pertama adalah tentang pemajuan hak-hak perempuan. Islam sangat menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak perempuan.

Kontribusi perempuan di dunia Islam juga sangat nyata. Indonesia mendorong agar OKI menjadikan isu hak-hak perempuan sebagai salah satu agenda utama.

“OKI harus menjadi garda terdepan dalam mendorong pemajuan hak-hak perempuan dalam Islam,” ucap Dirjen Tri Tharyat.

Kedua, OKI harus memainkan peran yang lebih besar dalam mengatasi situasi di Afghanistan, Indonesia mendorong agar OKI mendesak pemerintah Taliban untuk membatalkan kebijakan yang membatasi hak-hak perempuan, termasuk di bidang pendidikan.

Indonesia juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk berpartisipasi dalam kunjungan para ulama negara-negara anggota OKI ke Afghanistan.

Komitmen Indonesia dalam mendorong pemajuan hak-hak perempuan di Afghanistan sangat jelas.

Pada Desember 2022, Indonesia bersama Qatar menyelenggarakan Konferensi Internasional mengenai Pendidikan bagi Perempuan Afghanistan yang berhasil mengumpulkan komitmen bantuan internasional untuk sektor pendidikan dan kesehatan di Afghanistan.

Pesan ketiga yang disampaikan Indonesia adalah tentang dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

Di tengah kesewenang-wenangan penjajahan Israel, Indonesia menekankan pentingnya OKI untuk bersatu dan mengambil langkah konkrit untuk mendukung Palestina.

Ini termasuk dukungan untuk permintaan pendapat hukum (Advisory Opinion) dari Mahkamah Internasional (ICJ) dan dorongan proses perdamaian.

Hal terakhir yang disampaikan Indonesia adalah pentingnya OKI untuk memperkuat kerja sama konkrit di bidang pembangunan.

Hal ini terutama agar OKI dapat memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan rakyat. Beberapa bidang kerja sama yang diusulkan Indonesia antara lain pengembangan vaksin, kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana serta industri halal.

Indonesia juga mendorong kerja sama OKI dengan berbagai pihak, termasuk dengan Pusat Kerja Sama Selatan-Selatan yang berlokasi di Jakarta. 

OKI yang dibentuk pada tahun 1967, bertujuan untuk meningkatkan solidaritas Islam serta menjadi wadah kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan.

OKI beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika.

Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia senantiasa memainkan peran aktif dalam mendorong kiprah dan kerja sama OKI.

Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Musnahkan Pakaian Bekas Impor Senilai Rp 10 Miliar 

REDAKSI: Alma Magfira

One Response

  1. Pingback: Peraturan Dicabut bagi Warga Yahudi Untuk Israel Kembali ke Permukiman Tepi Barat - BRTV

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *