JAKARTA – Rabu, (12/4/2023) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Perhubungan, Korps Lalu Lintas (Korlantas) POLRI dan juga stakeholder terkait, bekerja sama untuk mendukung keamanan dan kenyamanan arus mudik Lebaran 2023.
Terlebih, Kementerian Perhubungan memprediksi, jumlah pemudik pada Lebaran 2023 mencapai 123,8 juta. Jumlah tersebut meningkat 47% secara nasional dibandingkan tahun sebelumnya.
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengatakan, dalam mengantisipasi peningkatan jumlah pemudik tersebut, Kementerian PUPR telah menyiapkan 2.624 km ruas jalan tol dengan 70 ruas jalan tol yang dikelola oleh 49 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali.
“Kementerian PUPR juga memiliki 47.602 km jalan nasional dengan kemantapan 91,8% yang siap digunakan. Untuk jalan tol, kami juga menyiapkan ruas operasi tambahan di Jawa. Seperti Cinere-Jagorawi seksi 3A, Becakayu Seksi 2A dan 2A Ujung, Semarang-Demak Seksi 2 yang sudah dioperasikan pada 25 Februari 2023 dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar ramp 2, 4, 5, dan 8 junction Wringinanom. Di luar itu, kami juga menyiapkan 11 ruas yang akan difungsionalkan selama Mudik Lebaran saja yaitu 7 ruas di Jawa dan 4 di Sumatera dengan total panjang 222 km,” ungkap Triono.
Kementerian PUPR juga secara intens berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, baik dengan Korps Polri, Kementerian/Lembaga lain seperti Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah dan BUJT dengan melakukan survei bersama untuk memastikan jalan tol yang beroperasi sesuai dan aman digunakan.
“Saat ini, kami masih menyelesaikan beberapa perbaikan dan pelebaran jalan yang akan kami targetkan selesai di H-10 Lebaran. Setelahnya, semua peralatan berat akan dikeluarkan, sehingga pengguna jalan bisa langsung menggunakan jalan tersebut,” terang Triono.
Triono menambahkan, terkait 11 ruas jalan tol yang akan difungsikan, masih ada beberapa hal yang perlu diantisipasi seperti kurangnya penerangan jalan, atau kurangnya fasilitas lengkap, seperti Rest Area.
Dengan demikian, 11 bagian tidak dapat berfungsi penuh.
“Misalnya Jalan Tol Cisumdawu yang akan kami fungsionalkan hanya dari pagi sampai siang hari karena memang belum lengkap. Tapi nanti di 11 ruas tersebut akan kami siapkan Rest Area sementara dengan fasilitas toilet, mobile BBM dan juga gardu makanan-minuman secara sederhana. Kami juga akan menyiapkan Rest Area sementara di jalan tol Cikampek-Palimanan KM 81 A dan B. Mudah-mudahan dapat menampung traffic flow di jalan tol,” tambahnya.