eskalator stasiun Bekasi

BRTV – Pengguna KRL menggelar aksi 100 hari matinya eskalator stasiun Bekasi yang sudah tidak berfungsi sejak Oktober 2023 lalu. Aksi ini bertujuan untuk mendorong pihak pengelola segera memperbaiki eskalator tersebut.

Aksi ini berawal dari sebuah akun X @penerbangroket yang konsisten memberikan cuitannya mengenai kondisi eskalator stasiun Bekasi selama 100 hari sehingga cuitannya viral di media sosial X.

Dalam 100 hari memperingati tidak berfungsinya eskalator, para pengguna KRL berbondong-bondong membawa nisan yang terbuat dari kardus dan karangan bunga yang bertuliskan “turut berduka cita atas wafatnya eskalator Stasiun Bekasi, warga Bekasi.”

Karangan dan nisan tersebut kemudian diletakkan di depan eskalator yang mati tersebut.

Usai meletakkan nisan, para pengguna secara bergantian meletakan bunga ke nisan buatan dan berpose layaknya berdoa di depan karangan bunga agar eskalator tersebut segera diperbaiki.

Mega atau seseorang dibalik akun X @penerbangroket mengatakan jika aksinya ini dilakukan bukan sebagai ajang mempermalukan pihak manapun.

Namun sebagai aksi mendorong agar pihak terkait segera memperbaiki eskalator tersebut dimana hal itu merupakan fasilitas yang penting bagi pengguna KRL.

Pengguna KRL lainnya yakni Berlian Idris (@berlianidris) pun mengatakan bahwa aksi ini digelar untuk memperlihatkan bagaimana pihak berwenang kurang serius menanggapi permasalahan ini. Aksi ini juga disebutnya sebagai doa agar eskalator dapat diperbaiki.

“Eskalator ini penting. Tidak semua orang memiliki fisik yang kuat. Mereka perlu alat bantu untuk memudahkan perjalanan mereka,” ujar Berlian.

Bunga bundar warna putih atas nama ‘Warga Bekasi’ dipasang di depan eskalator, disertai pita ucapan, “Turut Berduka Cita atas Wafatnya Eskalator Stasiun Bekasi.”

Ada pula miniatur batu nisan bertuliskan, “RIP (Rest In Peace) Eskalator Stasiun Bekasi, lahir 2022, wafat Oktober 2023”.

Di atasnya, ada taburan bunga tujuh rupa. Di belakangnya, ada keterangan kerusakan eskalator dari pihak stasiun.

Keterangan ini sudah terpampang jauh-jauh hari dan tak kunjung dicopot karena eskalator memang belum diperbaiki.

Mega menceritakan setelahnya dari aksi ini, pihaknya sempat dihampiri satpam dan menyakan apa kepentingan dari aksi tersebut.

Namun demikian, personel keamanan itu tidak lantas melarang aksi ini. Acara berlangsung sampai selesai.

Baca juga: Pemprov DKI Putuskan Rusunawa Gratis Hingga Juni 2024

Redaksi: Anggita Ayu Satiti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *